Kesepian yang Tak Terlihat: Hidup Lansia di Tepi Masyarakat

Kesepian yang Tak Terlihat

Di banyak sudut kota besar, terutama di wilayah padat penduduk, masih banyak lansia yang menjalani hari-hari dalam kesendirian. Mereka tinggal di rumah kecil yang sunyi, tanpa anak atau kerabat yang menemani. Sebagian dari mereka sesekali menyapa tetangga yang lewat, tetapi sebagian besar waktu dihabiskan sendiri—menunggu pagi berganti malam.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat lebih dari 9 juta lansia di Indonesia hidup sendiri atau hanya bersama pasangan. Banyak dari mereka mengalami penurunan kesehatan fisik seperti radang sendi, hipertensi, atau gangguan penglihatan, namun tidak rutin memeriksakan diri karena keterbatasan biaya, akses layanan, atau minimnya pendamping.

Selain persoalan kesehatan, yang tak kalah serius adalah kesepian. Isolasi sosial diam-diam menggerogoti semangat hidup. Di lingkungan urban yang sibuk, kehadiran mereka sering kali luput dari perhatian. Dalam beberapa kasus, ada lansia yang ditemukan dalam kondisi kritis di rumah karena tidak ada yang menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan.

Pelayanan sosial untuk lansia memang ada, seperti panti atau program kunjungan, tetapi belum mencukupi untuk menjangkau seluruh kebutuhan mereka. Di banyak daerah, layanan semacam ini masih sangat terbatas jumlahnya, dan antrean masuk panti pun bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Realitas ini mengingatkan kita bahwa menjadi tua bukan hanya soal umur, tapi juga tentang bagaimana masyarakat memperlakukan mereka yang telah lebih dahulu menjalani hidup. Lansia tidak butuh belas kasihan—mereka butuh sistem yang menghargai keberadaan mereka, memastikan hak-haknya terpenuhi, dan menjamin bahwa mereka tidak menjalani masa tua dalam sunyi yang panjang.

Pos Sebelumnya
Putus Sekolah Karena Kenyataan, Bukan Pilihan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Artikel Lain

Donasi